Menorehkan sebuah kalimat indah adalah saat mengenang semua yang pernah kita alami, menuliskan sebuah puisi bersama bayanganmu seakan akan sebuah ombak pantai Patihan yang bergulung gulung menyapu pantai , setiap saat pagi dan petang tak pernah berhenti , seperti saat kita berdua , dipantaimu
Mawar kuning dudu kembangku, kapan wae meruhi kembang mawar kuning tansah ngelingake aku marang esemmu, marang soroting netramu sing kebak angen angen, pranyata tekan saiki aku isih nuduhake menawa pengarepku ngenteni awakmu, muktine awakmu dadi gembiraning atiku, sanadyan kuwi dadi tangis ono ing atiku saklawase,sanadyan kabeh mau tangeh lamun bisa kasembadan urip bebarengan karo awakmu.Tak eling eling surasamu sing pahit saksuwening uripku: Mawar Kuning Dudu Kembangku
Sabtu, 13 November 2010
Sendiri, 2005, Sanden Yogyakarta
Tak pernah kuberharap dalam kesendirian, namun tragedi kebersamaan palsu yang menghancurkan semua harapanku untuk berbahagia bersamamu,semua ini kuterima dengan rela hati
Antara Palbang Sanden Bantul - Jokteng Wetan 1982
Mimpi itu begitu indah, saat kita terbangun, dunia kita ternyata bukan mimpi, setidaknya aku mempunyai satu kenangan , sebuah keindahan, saat sejenak bersamamu
Lewati Bintaran menuju Semaki, Taman siswa Yogyakarta
Betapa harummu masih kukenang sampai saat ini, kelembutanmu, seakan aku tak kuasa menghindar dari pesonamu, cemerlang penuh cahaya hidup, selalu begitu saat bersamamu
Sederhana, tapi menyentuh, episode kenangan Nyutran 1983
Kuning merona, menyiratkan sebuah kelembutan, nakal menggoda lamunan, tak pernah lupa untuk selalu bersama, betapa mimpi mimpi bersamamu tak pernah usai
Antara Sanden - Sentul dan Tamansiswa, hadirnya kepiluan panjang 1982
Siapakah yang pernah merasakan kepiluan panjang, sepanjang jalanan Tamansiswa, tal henti menyukuri apa yang pernah terjadi, melamun tentang sebuah masadepan, bukankan semua itu manis dikenang ? saat ini
Kenangan Ki Hajar Dewantara, Episode Taman Guru 1983
Dari barat sampai ketimur, diliputi pulau pulau, salah satu syair himne Taman Siswa, kenanganku padamu tak pernah luntur sekejappun
Sanden, Sekian lama menunggu , 1982
Kekasih, andaikata engkau masih mau mengenangnya , bukankah kita pernah berdua merasakan madu cinta, manis, penuh harapan indah, ceria seperti lebah yang selalu berdengung, lalu kita berpisah, kesepian begitu menyergap , menyengat tidurku, membangunkanku dari mimpi mimpi tentangmu
Taman Siswa - Sanden, episode menuntut ilmu, 1983
Kini aku harus menyadari, kebenaran kata-katamu tentang sebuah cinta, bukan untuk dimengerti tetapi untuk selalu dijalani , betapa banyak duri kulalui, betapa banyah luka kuderita, kini aku sendiri, tak mungkin mengharapkan dirimu kembali
Mawar kuning, jejak panjang kepedihan, Sanden Bantul 1983
Penantianmu sepertinya akan sia-sia, sebab kulihat engkau telah bahagia, bagaimana mungkin aku menghapuskan kebahagiaanmu, meski aku saat ini sendiri, bukan berarti aku harus bersamamu
Tamansiswa , Yogyakarta
Berkali sudah kumencoba melupakan segala apa yang pernah terjadi diantara kita, sungguh aku tak mampu melupakan sebersit kenangan indah, ternyata cinta bukan materi dan bukan jasadi, cinta adalah melekatnya sebuah keindahan saat bersama dan terkenang sepanjang masa, andaikata saja kamu menyadari itu
Langganan:
Postingan (Atom)