Sabtu, 13 November 2010

Sanden, Sekian lama menunggu , 1982

Kekasih, andaikata engkau masih mau mengenangnya , bukankah kita pernah berdua merasakan madu cinta, manis, penuh harapan indah, ceria seperti lebah yang selalu berdengung, lalu kita berpisah, kesepian begitu menyergap , menyengat tidurku, membangunkanku dari mimpi mimpi tentangmu

1 komentar:

  1. Ass. bu.. bagaimana perkembangan sanden sekarang bu? sudah lama tidak menengok mbah sanden.
    Salam hormat, Halis Muliamar. Kalau ada waktu sy undang Ibu unruk mampir di blog sy, untuk menjalin silaturrahim. Oy, bu skrng sy baru kelas 1 Madrasah Aliyah lagi belajar ngeblog.

    BalasHapus